Aremania Galang Dana




Aksi Solidaritas Korban Laga Home Arema
MALANG- Derby Jatim antara Arema kontra Persegres Gresik United, Sabtu (30/6) lalu memakan korban. Nahas dialami Galih alias Bujel usai menyaksikan laga home terakhir Arema yang berkesudahan dengan skor imbang 0-0 tersebut. Bermaksud melepas bendera yang merentang di pagar Pintu 4 tribun ekonomi sisi utara Stadion Kanjuruhan, Aremania asal Sumpil Gang II itu justru terjatuh ke parit stadion yang dalamnya sekitar 2 meter.
Insiden tersebut mengakibatkan pemuda berusia 23 tahun itu mengalami retak tulang tengkorak bagian belakang serta retak bagian pipi dan rahang kiri. Pasca kejadian akhir pekan lalu, Galih langsung dilarikan ke RSUD Kepanjen. Hingga kini tim dokter belum bisa melakukan operasi karena menunggu kondisinya lebih stabil.
Musibah yang menimpa lajang yang baru saja merayakan ulang tahun ke-23 nya bulan Mei lalu ini mengundang keprihatinan dari sesama Aremania. Rekan-rekan Galih merasa prihatin dengan kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan karena anak yatim piatu, operasi Galih diperkirakan memakan biaya antara Rp 17-20 juta.
“Pihak rumah sakit menginformasikan biayanya antara Rp 17-20 juta. Tentu dari segi ekonomi, Bujel (Galih, Red) akan kesulitan membayar,” ungkap Tembel, Aremania Korwil Stasiun yang tak lain masih saudara Galih di Sumpil.
Rasa tergugah itulah yang kemudian melandasi Tembel dan Aremania lain menggelar aksi solidaritas penggalangan dana untuk biaya operasi Galih alias Bujel. Seperti dilakukan sekelompok Aremania di kawasan depan Stasiun Kota Baru kemarin.
“Teman-teman ikut memikirkan cara membayar biaya perawatan Bujel. Caranya dengan aksi penggalangan dana seperti ini. Alhamdulilah, sebelumnya sudah ada yang menyumbang dan dananya sementara terkumpul Rp 2,3 juta,” lanjut Tembel kemarin.
Perasaan serupa nyatanya juga mengetuk hati head coach Arema, Suharno. Kepedulian ditunjukkan langsung oleh entrenador Singo Edan itu yang menyempatkan datang langsung ke RSUD Kepanjen untuk menjenguk Galih.
“Kita harus terus berusaha dan berdoa demi kesembuhan Galih. Insyallah pasti ada jalan,” ujarnya kepada Rini, bibi Galih yang terus menunggui Galih di rumah sakit.
Rini sendiri menyebut sosok keponakannya itu sebagai pribadi yang pendiam namun selalu punya tekad kuat.
Dalam hal ini ditunjukkan dengan loyalitasnya kala mendukung Arema, klub yang diidolakannya sejak kecil. “Dalam keadaan seperti ini, dia masih sempat mengigau menyanyikan yel-yel Arema,” bebernya kepada Malang Post. (tom/bua)#sumber malang post

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar